Ayah Korban Dugaan Penembakan di Poumako Papua Minta Ganti Rugi Rp 5 M - Channel Media Berita Central Indonesia

Rabu, 10 Maret 2021

Ayah Korban Dugaan Penembakan di Poumako Papua Minta Ganti Rugi Rp 5 M

Ayah Korban Dugaan Penembakan di Poumako Papua Minta Ganti Rugi Rp 5 M

Ayah Korban Dugaan Penembakan di Poumako Papua Minta Ganti Rugi Rp 5 M


CMBC Indonesia - Ayah dari korban dugaan penembakan saat kerusuhan di Poumako, Mimika, Papua, Silvester Bewermbo meminta ganti rugi Rp 5 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Mimika dan Kodim 1710/Mimika, atas kejadian yang menimpa anaknya, Andreas Bewermbo (20). 

Silvester mengatakan anaknya tak ada kaitan dengan permasalahan awal yang menjadi pemicu terjadinya kerusuhan.

"Penembakan terhadap anak saya itu tidak sesuai prosedur. Saya minta ganti rugi Rp 5 miliar," kata Silivester saat bertemu Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, dilansir Antara pada Selasa (9/3/2021).

Dalam pertemuan itu, Silvester mengatakan keluarganya sudah puluhan tahun bermukim di kawasan Pelabuhan Pomako, Timika, meski dirinya merupakan penduduk migran dari Kabupaten Asmat. Dia sehari-hari bekerja sebagai tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Nusantara Pomako-Timika.

Menurut dia, Andreas sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan persoalan sebelumnya yaitu antara lima sopir mobil depot air dengan seorang warga, Soter Moporteyau.

Masih berdasarkan lansiran Antara, warga lainnya bernama Mathias mendesak Pemkab Mimika dan TNI menyanggupi ganti rugi kepada keluarga korban Andreas Bewermbo. Andreas terkena tembakan peluru di dada kirinya hingga menembus punggung dan kini mendapat perawatan intensif di RSUD Mimika.

Wabup Mimika John Rettob dalam pertemuan itu juga menyesalkan terjadi peristiwa kericuhan diwarnai penembakan di Poumako itu, yang terjadi pada Minggu (7/3) malam itu.

John Rettob menegaskan blokade jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Poumako menghambat aktivitas perekonomian di Kabupaten Mimika.

"Aktivitas masyarakat Mimika tentu menjadi terganggu dan hal ini tidak dibenarkan karena mengganggu kepentingan orang banyak. Yang jelas semua urusan di rumah sakit berkaitan dengan pengobatan korban akan ditanggung penuh oleh pemerintah," jelas John Rettob.

Menyangkut tuntutan keluarga koban, John mengatakan akan dibicarakan lebih lanjut karena fokus Pemkab saat ini memulihkan kondisi Andreas. "Fokus kita saat ini bagaimana korban bisa tertangani dengan baik oleh tim medis di rumah sakit," ungkap dia.

Dandim 1710 Mimika Yoga Cahya Prasetya berjanji mengusut tuntas kejadian penembakan yang menimpa Andreas. Dia juga menegaskan akan memproses pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam penembakan itu.

"Siapapun yang menembak akan kita selidiki dan akan kita proses," katanya.(dtk)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved