Rocky Ingatkan Jokowi soal PPKM Darurat: Kemarahan Publik Sudah Mengumpal, Gak Perlu Lagi Dikomporin - Channel Media Berita Central Indonesia

Senin, 19 Juli 2021

Rocky Ingatkan Jokowi soal PPKM Darurat: Kemarahan Publik Sudah Mengumpal, Gak Perlu Lagi Dikomporin

Rocky Ingatkan Jokowi soal PPKM Darurat: Kemarahan Publik Sudah Mengumpal, Gak Perlu Lagi Dikomporin

Rocky Ingatkan Jokowi soal PPKM Darurat: Kemarahan Publik Sudah Mengumpal, Gak Perlu Lagi Dikomporin

CMBC Indonesia -  Pengamat politik,  Rocky Gerung mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal bahaya apabila tak cepat mengambil keputusan soal PPKM Darurat.

Rocky mengatakan, jika Jokowi tak cepat mengambil keputusan, maka publik bisa menangkap bahwa Jokowi ingin mencari gara-gara.

Hal itu pada akhirnya mengundang kemarahan publik dan kekacauan bisa meluas hingga terjadi pelemahan bangsa.

Pernyataan Rocky itu dapat dilihat dalam video wawancaranya dengan Hersubeno Arief di YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 18 Juli 2021.

Awalnya, Hersubeno menyinggung soal banyaknya kasus perselisihan antara petugas PPKM Darurat dengan masyarakat, utama para pedagang kecil.

Hersubeno mengatakan bahwa masalah-masalah seperti ini sebenarnya sudah diantisipasi dalam Undang-Undang Karantina. Akan tetapi, Pemerintah tak mau menerapkan Undang-Undang tersebut.

Rocky pun setuju dengan Hersu dan mengatakan bahwa Pemerintah sebenarnya sudah memahami masalah, namun tak mau mengambil risiko untuk menyelesaikannya.

Menurutnya, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sebenarnya dapat mempersiapkan skenario untuk membiayai karantina.

“Nah, urgensi ini yang nggak ada pada Presiden. Karena Presiden tetap gak mau kalah pamer soal itu. Kan cuma itu, dari awal kita tahu problemnya cuma itu,” katanya.

Rocky melanjutkan bahwa peraturan-peraturan seperti PPKM Darurat itu sebenarnya adalah bentuk penyelundupan hukum yang ujungnya pun tak berhasil di masyarakat.

Oleh sebab itulah, ia meminta agar Presiden Jokowi cepat mengambil keputusan mengenai PPKM Darurat ini; apakah akan dilanjutkan atau tidak.

Terlebih, ia memperkikan bahwa dalam 2-3 hari ini, keadaan akan memburuk lebih cepat dari yang dibayangkan Pemerintah.

“Jadi, kalau dalam 24 jam tidak ada keputusan, itu artinya orang menganggap bahwa ‘Oke, Pemerinyah ingin cari gara-gara tuh.’ Kira-kira begitu kemarahan,” kata Rocky.

“Karena ini soal kemarahan publik yang udah menggumpal. Gak perlu lagi dikomporin segala macam,” tambahnya.

Rocky menyatakan bahwa masyarakat akan menunggu sikap Presiden terkait langkah apa yang akan diambil ke depannya.

Jangan sampai, kata Rocky, Presiden Jokowi sama seperti lara buzzer yang menganggap bahwa sedang tidak ada persoalan apa-apa.

“Nah, di antara orang yang nggak ngerti persoalan, kita minta solusi nggak bisa. Akhirnya, kita minta solusi di jalan itu, dalam bentuk bentrokan akhirnya,” terangnya.

Rocky pun mengingatkan bahwa jika sampai benar terjadi bentrokan di jalan, maka itu akan buruk bagi upaya pemulihan bangsa.

“Karena begitu terjadi kekacauan, mob di jalan, itu bukan lagi soal ekonomi yang ada di situ. Soal ras, rasisme, soal perbedaan agama, macam-macam dna itu akan dimanfaatkan oleh kekuatan internasional untuk melemahkan bangsa,” ungkap Rocky. [terkini]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved