Jatim Park Group Ancang-ancang Tutup Jika Pandemi COVID-19 Tak Kunjung Reda - Channel Media Berita Central Indonesia

Minggu, 08 Agustus 2021

Jatim Park Group Ancang-ancang Tutup Jika Pandemi COVID-19 Tak Kunjung Reda

Jatim Park Group Ancang-ancang Tutup Jika Pandemi COVID-19 Tak Kunjung Reda

Jatim Park Group Ancang-ancang Tutup Jika Pandemi COVID-19 Tak Kunjung Reda

CMBC Indonesia - Pandemi COVID-19 belum juga surut mengancam keberadaan destinasi wisata milik Jatim Park Group (JTP) Group di Kota Batu. Manajemen memberikan sinyal akan menutup destinasi wisata jika pandemi belum juga terkendali.

Humas JTP, Titik S Ariyanto menyatakan, skenario penutupan destinasi yang dikelola bisa dilakukan bila kondisi terus memburuk hingga akhir tahun.

"Senin (2/8) kemarin, kita ada pertemuan dengan para direksi, kami sangat khawatir apabila pandemi masih seperti ini, bisa jadi sampai akhir kita bisa menutup beberapa destinasi wisata kita," ujar Titik kepada wartawan di Jatim Park I Jalan Kartika, Kota Batu, Sabtu (7/8/2021).

Menurut Titik, ada 1.700 karyawan bekerja di 8 destinasi wisata dan 15 park yang dikelola oleh JTP Group. Rata-rata mereka harus menerima 50 persen dari UMK Kota Batu, karena pandemo COVID-19.

"Jika diambil Rp 3 juta, maka mereka menerima Rp 1,5 juta per bulan. Jika dikalikan 1.700, sudah kisaran Rp 2,5 miliar lebih. Hanya untuk membayar gaji karyawan," tuturnya.

Gaji karyawan merupakan pengeluaran wajib yang harus dipenuhi setiap bulannya. Karena JTP Group telah berkomitmen tidak melakukan PHK terhadap karyawan di tengah pandemi COVID-19.

"Belum lagi biaya operasional yang kita keluarkan, seperti listrik, beban air, pakan satwa, karena kita memiliki tiga kebun binatang. Yakni di Jatim Park 2, Eco Green Park dan Predator Park," beber Titik.

"Untuk Secret Zoo di Jatim Park 2, setiap bulannya kita mengeluarkan Rp 500 juta untuk support pakan," sambung Titik.

Titik menambahkan, manajemen akan mengevaluasi destinasi wisata mana yang akan ditutup. Pilihan sulit yang harus dilakukan apabila kondisi terus memburuk.

"Kita akan mengevaluasi, destinasi mana yang akan ditutup. Untuk destinasi yang memiliki satwa, tentu akan kita buka. Karena sudah mengeluarkan banyak biaya untuk pakan, serta Museum Angkut karena ikonik dan masih bagus kunjungannya," imbuh Titik.

Wahana menyedot banyak pengeluaran operasional, lanjut Titik, memungkinkan untuk ditutup. Seperti Batu Next Spektakuler (BNS) serta destinasi permainan lainnya.

"Tapi kita akan evaluasi dahulu, sudah trik apalagi yang kita lakukan untuk menekan operasional. Jika kondisinya terus memburuk, destinasi cukup besar pengeluaran operasional, bisa bisa ditutup," tegas Titik.

Selama masa PPKM Darurat, JTP Group mewajibkan karyawan bekerja 5 jam sehari, dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama bekerja, karyawan dilarang melepas masker, berkerumun atau makan bersama.

"Apabila melanggar, kami sanksi cukup berat dengan tidak mendapatkan gaji bekerja selama satu bulan," papar Titik.

Komitmen tinggi JTP Group dalam upaya mencegah sebaran COVID-19, diharapkan bisa diikuti pelaku usaha wisata lain di Kota Batu.

"Sehingga angka sebaran COVID-19 bisa terkendali dan Kota Batu masuk zona hijau," pungkas Titik.[detik]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved