Teguran Megawati soal Banjir untuk Ganjar - Channel Media Berita Central Indonesia

Rabu, 11 Agustus 2021

Teguran Megawati soal Banjir untuk Ganjar

Teguran Megawati soal Banjir untuk Ganjar

Teguran Megawati soal Banjir untuk Ganjar


CMBC Indonesia - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kena tegur Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ganjar ditegur perihal banjir yang masih melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Teguran itu diungkap langsung oleh Ganjar dalam Webinar Jakarta Tenggelam bersama Ikatan Alumni ITB, Selasa (10/8/2021). Ganjar mengatakan Megawati menegurnya secara langsung.

"Sebenarnya bukan saya pribadi, tidak hanya dari Joe Biden, tapi dari Bu Mega juga kemarin 'Hei Ganjar bagaimana itu rob-nya?'. 'Hai, Bu, siap'," kata Ganjar.

Beberapa Wilayah Jateng Sudah Tenggelam
Ganjar mengakui beberapa wilayah di Jawa Tengah sudah tenggelam. Kondisi ini, katanya, terjadi karena penurunan permukaan tanah atau land subsidence.

Seperti yang terjadi di Desa Bedono di Kecamatan Sayung, Demak. Ganjar menjelaskan, penurunan permukaan tanah menimbulkan kerusakan bagi rumah-rumah penduduk di Desa Bedono, yang notabene merupakan kawasan pesisir.

Bahkan politikus PDIP itu mengungkap, di Brebes ada satu wilayah yang tenggelam dan kini menjadi hutan bakau.

"Kemudian ada (di) Pekalongan yang sekarang cukup terancam. Tapi sebenarnya di Brebes sudah sudah terjadi satu area yang sudah tenggelam dan sekarang jadi hutan bakau," katanya.

Kendati demikian, Ganjar mengungkapkan, sejumlah daerah telah memiliki inisiatif cepat dalam pengendalian banjir. Misalnya di Semarang. Menurutnya, Kota Semarang memiliki strategi tersendiri meskipun kawasan ini menghadapi rintangan dalam menangani banjir rob.

"Enam tahun yang lalu Pemkot Semarang cukup punya inisiatif cepat sehingga pengendalian (banjir rob) itu bisa juga dilakukan," jelasnya.

"Kota Semarang akan punya problem besar karena tarik ulur antara pengendalian tata ruang dengan desakan tata uang. Sekali lagi, tata ruang dan tata uang ini akan saling tarik-ulur dan kemudian yang kadang-kadang keputusannya menjadi sangat melemah," lanjut Ganjar.

"Enam tahun yang lalu Pemkot Semarang cukup punya inisiatif cepat sehingga pengendalian (banjir rob) itu bisa juga dilakukan," jelasnya.

"Kota Semarang akan punya problem besar karena tarik ulur antara pengendalian tata ruang dengan desakan tata uang. Sekali lagi, tata ruang dan tata uang ini akan saling tarik-ulur dan kemudian yang kadang-kadang keputusannya menjadi sangat melemah," lanjut Ganjar.(detik)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved