Enam Orang Tewas, Iran Tutup Sekolah, Kampus, & Pusat Kebudayaan Akibat Wabah Corona - Channel Media Berita Central Indonesia

Minggu, 23 Februari 2020

Enam Orang Tewas, Iran Tutup Sekolah, Kampus, & Pusat Kebudayaan Akibat Wabah Corona

Enam Orang Tewas, Iran Tutup Sekolah, Kampus, & Pusat Kebudayaan Akibat Wabah Corona

Enam Orang Tewas, Iran Tutup Sekolah, Kampus, & Pusat Kebudayaan Akibat Wabah Corona


CMBC Indonesia - Enam kematian dilaporkan akibat virus corona baru (Covid-19) di Iran dan pihak berwenang di 14 provinsi terdampak memerintahkan penutupan sekolah, kampus, dan pusat kebudayaan untuk mencegah meluasnya wabah ini.

Perintah penutupan ini disampaikan pihak berwenang pada Minggu (23/2), menurut siaran berita televisi. Penutupan dilakukan di Qom, Markazi, Gilan, Ardabil, Kermanshah, Qazvin, Zanjan, Mazandaran, Golestan, Hamedan, Alborz, Semnan, Kurdistan, dan Teheran.

Pemerintah juga mengumumkan semua agenda seni dan film di gedung pertemuan di seluruh Iran dibatalkan sampai akhir pekan. Ini bertujuan untuk menghentikan infeksi.

"Kami berada di garis terdepan, kami butuh bantuan," kata Rektor Universitas Ilmu Kedokteran Qom, Mohammadreza Ghadir di TV pemerintah, dikutip dari Aljazeera, Minggu (23/2).

"Jika saya bisa menyampaikan satu hal, inilah 'Tolong Qom'," imbuhnya.

Gubernur Provinsi Markazi, Ali Aghazadeh menyampaikan pada Sabtu, hasil tes seorang pasien yang baru-baru ini meninggal di pusat kota Arak dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Pasien itu juga disebut menderita masalah jantung. Demikian disampaikan kepada kantor berita IRNA.

Sejauh ini, 28 kasus dikonfirmasi di Iran, namun belum segera jelas apakah enam kematian ini juga termasuk dalam 28 kasus terkonfirmasi tersebut. Korban meninggal tersebut diyakini warga negara Iran, dan kematian di Iran ini merupakan angka tertinggi di luar China.

Sejak Covid-19 muncul pada Desember 2019, wabah ini telah menewaskan 2.345 orang di China, pusat wabah, dan puluhan orang di beberapa negara di dunia. Infeksi pertama muncul di Iran pada Rabu lalu, ketika pihak berwenang mengatakan virus itu telah merenggut nyawa dua lansia di Qom, sebuah kota suci Syiah di selatan ibu kota.

Kementerian Kesehatan menyampaikan sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah "warga Qom atau memiliki sejarah bepergian atau datang dari Qom ke kota-kota lain".[mdk]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved