CMBC Indonesia - Presiden Jokowi akan memiliki pesawat kepresidenan baru. Pesawat berbadan lebar tipe Boeing 777-3000 ER akan disewa dari Garuda Indonesia. Boeing 777 itu sedang dalam proses pengecatan di hanggar GMF, area Bandara Soetta. Kehadiran pesawat Boeing 777 ini akan melengkapi keberadaan pesawat kepresidenan terdahulu, yakni Boeing BBJ 2 yang hadir di Indonesia sejak 2014.
Di saat Jokowi melalui Sekretariat Negara (Setneg) berniat menambah pesawat kepresidenan baru, Presiden Meksiko Andreas Lopez Obrador malah sebaliknya. Andreas memutuskan menjual pesawat kepresidenan tipe Boeing 787-8 Dreamliner. Pesawat ini lebih baru dan modern daripada pesawat kepresidenan Indonesia.
Andreas memilih menggunakan penerbangan sipil/komersial untuk aktivitas atau kunjungan kenegaraan. Ditulis Wall Street Journal (WSJ), pesawat kepresidenan Meksiko Boeing 787 dinilai terlalu bagus untuk sebuah negara berkembang, sehingga Andreas memutuskan untuk menjualnya.
Mirip Jokowi, Andreas memposisikan dirinya sebagai Presiden yang dekat dengan rakyat. Bahkan ia kerap terbang naik kelas ekonomi. Tentu warga meksiko bahagia ketika bisa duduk satu pesawat di kelas ekonomi bersama Presiden Andreas.
Meski berniat menjual, pemerintah Meksiko menghadapi kesulitan menawarkan pesawat kepresidenan tersebut. Bahkan Presiden AS Donald Trump sempat ditawari, namun tak menunjukkan ketertarikan. Dengan penawaran USD 130 juta (setara Rp 1,82 triliun) dan dirancang spesifik untuk kepala negara, tak mudah menjual pesawat tersebut untuk kepentingan maskapai komersial. Selama proses penawaran, pemerintah Meksiko harus mengeluarkan uang USD 1,5 juta untuk biaya parkir pesawat. Untuk perawatan, Istana Kepresidenan Meksiko menyebut biayanya mencapai USD 4.000 per minggunya.
Pesawat kepresidenan tersebut dipesan pada tahun 2012 di bawah Presiden Felipe Calderon, kemudian tiba beberapa tahun berikutnya. Harga pembelian pesawat tersebut mencapai USD 218 juta.(kp)
Loading...
loading...