CMBC Indonesia - Kaum milenial di lingkaran pemerintah dikritik oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, karena minim kontribusi dalam membangun bangsa dan negara.
Kritikan dari Megawati tersebut juga mengarah kepada Presiden Joko Widodo. Karena, mantan Presiden ke-5 itu menilai Jokowi telah memanjakan kaun milenial.
Apa yang disampaikan Megawati dianggap Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno, sebagai masukan dari partai politik pengusung utama, yang mengingatkan Jokowi agar tepat memilih anak muda yang akan masuk ke lingkaran pemerintah.
Sebab belakangan ini, muncul hasil survei dari Indonesia Political Opinion (IPO), yang menyatakan 60 persen masyarakat dari 1.200 responden yang terlibat di dalam survei mengingkan Jokowi mereshuffle kabinet.
Karena itu, Adi Prayitno berharap Presiden tidak asal "comot" alias memilih menteri dari Kaum Milenial. Sehingga, kritik dari Megawati yang meragukan kontribusi Kaum Milenial terhadap pembangunanan bangsa dan negara bisa diperbaiki.
"Jangan latah 'comot' millenial, karena banyak millenial tidak ada prestasinya," ujar Adi Prayitno saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (31/10).
Terkait singgungan Megawati kepada para Milenial, Adi Prayitno condong menilai itu diarahkan kepada mereka yang berada di lingkaran pemerintah.
Sementara jika dilihat secara lebih luas, pernyataan Megawati menurutnya cendrung mendorong anak-anak muda bangsa agar bisa berkontribusi aktif membangun bangsa dan negara.
"Publik menilai pernyataan Megawati spesifik mengarah pada millenial di inner circle (lingkaran dalam) kekuasaan yang banyak mengisi pos strategis," ungkap Adi Prayitno.
"Mereka ini harus ditagih kontribusinya apa untuk bangsa," demikian Dosen Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini.(RMOL)
Loading...
loading...