OLEH: SALAMUDDIN DAENG
Sedangkan utang BUMN non-bank meningkat senilai 13,46 miliar dolar AS pada periode yang sama, sehingga sampai kwartal III tahun 2019 utang luar negeri BUMN non bank menjadi 43,75 miliar dolar AS atau senilai Rp 612,52 triliun. Selain utang luar negeri, BUMN juga memiliki utang kepada bank dalam negeri dalam jumlah yang lebih besar.
Berdasarkan laporan Kementerian BUMN, total utang BUMN sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai Rp 5.604,39 triliun. Empat bank BUMN memiliki utang paling besar yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp 698,19, Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp 1.017,29, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Rp 1.111,62, dan Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Rp 282,59.
Total utang BUMN perbankan mencapai Rp 3.109,71 triliun.
BUMN Dihancurkan
Ketika kepercayaan publik hilang, berarti perusahaan asuransi itu telah tamat riwayatnya, atau telah mati! Siapa yang mengumumkan, tak lain pemiliknya sendiri yakni Pemerintah.
APBN Ambruk
Bayangkan! Semua langkah yang tidak normal dijalankan oleh pemerintah, mulai dari pertama kali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi. Paket yang dikeluarkan secara beruntun, yang berisikan berbagai macam relaksasi investasi, perpajakan, kebijakan suku bunga, tidak membuahkan hasil apa-apa.
Bahkan paket kebijakan ekonomi Jokowi ditengarai banyak menabrak UU dan berbagai peraturan sebelumnya, semua dalam rangka menggairahkan ekonomi. Namun apa yang terjadi? hanya utang yang datang, itupun utang dari lembaga-lembaga keuangan dalam negeri seperti utang dari dana haji, dana Jamsostek, dana Taspen, dana Asabri, yang makin lama makin ludes ditelan surat utang negara (SUN).
Tidak sampai di situ, Pemerintahan Jokowi makin nekat. Dengan melobi DPR disahkan UU tax amnesty. Konon akan menarik dana dari seluruh penjuru dunia untuk masuk ke Indonesia. UU pengampunan pajak yang diniatkan untuk mengampuni para pengemplang pajak besar yang menempatkan uang mereka di luar negeri, di negara tax haven untuk menghindari pajak.
Tapi upaya yang begitu besar ini tidak menambah apa-apa baik jumlah, maupun dalam kualitas pajak Indonesia.
Episentrum Ekonomi Global Shutdown
USA dan Eropa
China adalah mitra utama bagi Amerika Serikat. Dalam perdagangan, China adalah partner utama dalam perdagangan USA. Nilai perdagangan USA China mencapai 630 billion dolar AS (ini 10 kali perdagangan Indonesia China).
Bagaimana dengan Uni Eropa, ini lebih besar lagi, nilai perdagangan Uni Eropa China dengan Uni Eropa mencapai 610 billion euro. Uni Eropa bergantung pada pasar ekspor China sedikitnya 200 billion euro. Pasar terbesar yang tidak mungkin digantikan oleh ukuran pasar sebuah negara.
Ketika bom atom menghancurkn Hiroshima dan Nagasaki, saat itu terbitlah Indonesia Merdeka.
(Penulis adalah peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
Loading...
loading...