Tolak Debat Lawan Rizal Ramli, Jubir Luhut: Menurut Kami Konyol Kalau Ditanggapi - Channel Media Berita Central Indonesia

Rabu, 17 Juni 2020

Tolak Debat Lawan Rizal Ramli, Jubir Luhut: Menurut Kami Konyol Kalau Ditanggapi

Tolak Debat Lawan Rizal Ramli, Jubir Luhut: Menurut Kami Konyol Kalau Ditanggapi

Tolak Debat Lawan Rizal Ramli, Jubir Luhut: Menurut Kami Konyol Kalau Ditanggapi
CMBC Indonesia - Kubu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan menolak undangan debat melawan ekonom senior DR. Rizal Ramli.

Penolakan disampaikan langsung Jurubicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, Selasa (16/6).

Mulanya, Jodi Mahardi mengurai bahwa Menko Luhut telah membuka pintu bagi mereka yang punya data dan analisa soal utang pemerintah untuk datang bertemu tatap muka.

Tantangan ini salah satunya direspon oleh dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Djamester Simarmata. Djamester lantas disambut baik Menko Luhut untuk datang ke kantor pada 11 Juni lalu.

Sehari sebelum pertemuan itu digelar, sambungnya, Rizal Ramli melalui promotor debat Don Adam dan ProDEM menyampaikan ingin menggelar debat dengan Menko Luhut.

“Pak Luhut hari itu juga mengundang Pak Rizal Ramli untuk ikut pertemuan dengan Pak Djamester tanggal 11 Juni 2020, toh isu yang akan dibahas sama. Namun pihak Pak Rizal Ramli menyatakan tidak bisa tanpa memberikan penjelasan,” ujarnya.

Sementara undangan debat yang dikirim promotor Don Adam, tidak akan ditanggapi oleh kubu Luhut, di mana dalam permintaan itu akan ada juri yang terdiri satu dari kubu Luhut, satu dari kubu Rizal Ramli, dan satu dari pihak promotor.

“Menurut kami konyol kalau ditanggapi,” tegasnya.

Ada sejumlah pertimbangan pihaknya menolak diskusi ini. Antara lain lantaran pemerintah sudah terbiasa berdiskusi atau berdebat untuk cari solusi. Pemerintah, sambungnya, tidak punya waktu untuk selalu berdebat kusir.

“Kedua, tuntutan agar apabila kalah maka tim ekonomi kabinet mundur, sementara mereka hanya berjanji berhenti mengkritik (dengan juri yang berat sebelah ke mereka) menunjukan karakter yang tidak sportif, motif politis serta kebiasaan menciptakan sirkus politik,” tekannya.

“Kalau punya data, mari datanglah untuk berdiskusi atau berdebat untuk mencari solusi tanpa agenda-agenda politik tertentu,” tutup Jodi Mahardi. []




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved