CMBC Indonesia - Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata ke kawasan permukiman warga di Jalan Kwitang, Jakarta Pusat pada Selasa malam, 13 Oktober 2020.
Dikutip dari Tempo, Ketua RT 02 RW 01 Kwitang, Syahruddin mengatakan peristiwa ini terjadi mulai sekitar pukul 19.30 WIB.
Syahruddin mengatakan ketika itu para demonstran aksi 1310 yang menolak omnibus law memang masuk ke kawasan tersebut dari arah Jalan Kramat Kwitang. Polisi lantas memberondong dengan gas air mata dan peluru karet.
"Mereka menembak bukan ke atas (udara) lagi, tapi ke arah rumah warga," kata Syahruddin ketika ditemui Tempo pada Rabu dini hari, 14 Oktober 2020.
Tak ayal menimbulkan korban dari warga sekitar, termasuk anak-anak dan balita.
Berikut video-video korban tembakan gas air mata aparat yang menyasar wanita dan anak-anak,
KORBAN ANAK ANAK Penyerangan polisi diKwitang pic.twitter.com/peJ8bYDGbB
— ????????HARISAMSIR67???????? (@harisamsir67) October 13, 2020
Warga Tak Bersalah pun jadi korban kebrutalan Aparat!!!
— ARIEFCHI (@Dahnil_Arief) October 13, 2020
Indonesia bukan lagi rumah yang nyaman untuk kita
???????????? pic.twitter.com/J9JI1DNdTe
Dalam kondisi apapun, hal yg paling menyakitkan dan membuat marah adalah apabila ada anak dan balita yg menjadi korbannya.
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) October 13, 2020
Malam ini di kwitang, saat polisi melakulan sweeping, masuk ke gang2 kecil pemukiman warga dan melepaskan tembakan gas air mata.... pic.twitter.com/F1MxFDGSBH
Astagfirullah asal nembak” in warga gatau apa banyak anak kecil dan lansiaa !!! Gaseharunyaa apart seperti itu . Bayi banyak yg troma gr “ denger suara tembakan ???????????????? banyak korban juga!! #kwitang #tolakomnisbuslaw pic.twitter.com/mmfzhJd3Vm
— GebbyFebrina (@GebbyFebrina_) October 13, 2020
Loading...
loading...