Menteri Keuangan Terbaik Dunia ini Ternyata Pernah Dapat Nilai Merah - Channel Media Berita Central Indonesia

Selasa, 27 Oktober 2020

Menteri Keuangan Terbaik Dunia ini Ternyata Pernah Dapat Nilai Merah

Menteri Keuangan Terbaik Dunia ini Ternyata Pernah Dapat Nilai Merah

Menteri Keuangan Terbaik Dunia ini Ternyata Pernah Dapat Nilai Merah


CMBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang saat ini sukses menjabat sebagai bendahara negara terbaik di dunia mengaku pernah mendapatkan nilai merah atau di bawah rata-rata saat masih menjadi pelajar. “Saya pernah mendapatkan nilai merah dan di keluarga saya, kakak saya juara kelas, adik saya juara kelas terus tiba-tiba saya dapat nilai merah,” kata Sri Mulyani dalam acara ‘Cerita di Kemenkeu Mengajar’ secara virtual, Jakarta, Senin (26/10).

Namun, saat mendapat nilai buruk, orang tuanya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru, Sri Mulyani diberi pengertian dan semangat yang bertujuan meningkatkan rasa percaya diri. Ia pun mengaku tidak dimarahi hanya karena mendapatkan angka yang buruk.

“Kenapa kamu nilai merah? Oh ini bagus jadi raport kamu seperti ada lipstiknya. Jadi, saya punya nilai merah bukan dimarah-marahi,” ucapnya.

Di mata Sri Mulyani, orang tuanya mengerti bagaimana caranya meningkatkan rasa percaya diri. Sehingga anak-anaknya tidak merasa terpuruk ketika mendapat nilai buruk.

“Jadi, orang tua saya tahu bagaimana meningkatkan rasa percaya diri anaknya. Sehingga mereka tidak easily down, karena waktu Anda growing up itu,” imbuhnya.

Sri Mulyani menuturkan, dirinya dibesarkan oleh kedua orang tua yang berlatar belakang bidang pendidikan. Bersama sembilan saudaranya, ia selalu diajarkan bagaimana caranya berpikir secara logis dan mengeksplorasi setiap apapun yang terjadi di dalam hidupnya.

Sri Mulyani menambahkan, selama sekolah dirinya ia kerap kali mengikuti ekstrakurikuler dan berorganisasi. Mulai dari OSIS, voli, karate, basket, pramuka, hingga paduan suara. Namun, dirinya juga selalu membawa buku ketika sedang bepergian, entah dibaca atau tidak.

“Itu merupakan kebiasaan yang bagus. Olah raga, nyanyi, buku, dan berorganisasi. Itu yang jadi penyebab punya kepekaan, bukan hanya pandai secara akademik,” pungkasnya.[jpc]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved