CMBC Indonesia - Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjadi kontroversi karena menyinggung kaum Milenial.
Dalam peresmian sejumlah kantor partai di daerah lewat virtual, Rabu (28/10), Megawati mengkritik keterlibatan milenial belum menunjukkan kontribusi yang nyata untuk bangsa dan negara.
Pernyataan mantan Presiden ke-5 itu dikritik oleh Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno.
Di mana, Adi meminta Megawati mengingat kontribusi anak-anak muda karena telah berjuang melakukan reformasi tahun 1998, sehingga sistem dan tradisi politik Indonesia bisa bertransformasi menjadi lebih demokratis.
"Megawati jangan lupa yang bikin demokrasi maju anak muda. Bisa ada pemilu 5 tahun jurdil (jujur dan adil) dan banyak parpol seperti sekarang juga karena anak muda," ujar Adi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (31/10).
Meski begitu, Adi mengapresiasi kritik yang disampaikan Megawati kepada anak-anak muda sekarang ini, yang secara potensi bisa memunculkan potensinya untuk memberikan kontribusi positif yang nyata.
"Kritik Megawati umun ditujukan ke semua millenial di luar kekuasaan. Megawati menantang anak-anak muda berkontribusi nyata untuk bangsa. Saya kira ini tantangan positif," ungkapnya.
"Tapi publik menilai pernyataan megawati spesifik mengarah pada millenial di inner circle (lingkaran dalam) kekuasaan yang banyak mengisi pos strategis," demikian Adi Prayitno. (RMOL)
Loading...
loading...
