Anjing Pelacak Gonggongi Saksi Pembunuhan Subang, Diakah Pelakunya? - Channel Media Berita Central Indonesia

Selasa, 07 September 2021

Anjing Pelacak Gonggongi Saksi Pembunuhan Subang, Diakah Pelakunya?

Anjing Pelacak Gonggongi Saksi Pembunuhan Subang, Diakah Pelakunya?

Anjing Pelacak Gonggongi Saksi Pembunuhan Subang, Diakah Pelakunya?

CMBC Indonesia - Ada satu hal yang menarik pada saat Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) beberapa waktu lalu. Di mana anjing pelacak K9 yang diterjunkan oleh tim Polda Jabar sempat gonggongi saksi pembunuhan Subang.

Publik tentu penasaran bukan, siapa orangnya? Berdasarkan data yang dihimpun redaksi, peristiwa itu benar adanya. Di mana, ketika anjing pelacak ikut disuruh mengendus para saksi yang hadir, dia lalu menggonggong pada beberapa saksi yang hadir di TKP.

Sejauh ini, jurnalis pun langsung coba mencari tahu, siapakah saksi yang digonggongi anjing pelacak tersebut. Konfirmasi bahkan coba dilakukan ke Fajar Sidik, kuasa hukum Yosef Hidayah, salah seorang saksi di pembunuhan tersebut. Apa kata dia?

Dia lantas lebih tertarik menjelaskan soal keberadaan 3 helm yang ada di TKP, yakni berwarna merah, cokelat dan kuning. Belakangan helm-helm itu memang ditanyakan penyidik pada Yosef.

“Kalau helm merah dari keterangan Pak Yosef itu sudah lama tak dipakai. Kalau cokelat itu suka dipakai almarhum istri Yosef, Bu Tuti. Sementara yang kuning, itu baru dibeli Pak Yosef untuk Amel,” katanya, dikutip Senin 6 September 2021.

Anjing pelacak gonggong siapa di saksi Subang?

Lalu bagaimana jawaban kuasa hukum soal gonggongan anjing pelacak pada saksi kasus Subang? Untuk hal ini, rupanya kuasa hukum Yosef dan Mimin sejauh ini enggan menanggapi hal itu.

“Maaf untuk itu kami belum bisa menjawab, maaf ya,” katanya.

Sementara itu, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menduga saat ini Polisi kemungkinan memang tengah kesulitan mencari barang bukti kuat atas kasus ini.

Katanya, karena lamanya kasus sudah bergulir, bisa jadi alat bukti berpotensi hilang karena lokasi TKP yang tak lagi steril.

“Kemungkinan alat bukti yang belum kuat. Saya sama sekali tidak berpretensi mengatakan bahwa ada orang yang saya curigai,” kata Reza.

Dia membayangkan, sudah berapa lama kasus itu terjadi, di mana TKP tidak lagi steril ketika rentang waktu semua itu sangat panjang. Lalu, bukti menjadi hilang, berpindah, atau berubah. [hops]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved