Orang Istana Jadi Timsel KPU-Bawaslu, Isu Presiden 3 Periode akan Kembali Mencuat - Channel Media Berita Central Indonesia

Kamis, 14 Oktober 2021

Orang Istana Jadi Timsel KPU-Bawaslu, Isu Presiden 3 Periode akan Kembali Mencuat

Orang Istana Jadi Timsel KPU-Bawaslu, Isu Presiden 3 Periode akan Kembali Mencuat

Orang Istana Jadi Timsel KPU-Bawaslu, Isu Presiden 3 Periode akan Kembali Mencuat

CMBC Indonesia - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo mengaitkan angkah Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menetapkan orang-orang dekatnya menjadi Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu dengan wacana presiden 3 periode.

Ia melihat tim tersebut didominasi oleh orang lingkar istana dan pendukung Jokowi sehingga dinilai kurang independen.

“Saya juga menyayangkan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi. Terlebih lagi ditengah isu yang sedang santer ini bahwa dirinya mau 3 periode dan segala macemnya,” ujar Kunto kepada GenPI.co, Rabu (13/10).

Menurut Kunto, terpilihnya orang-orang dekat Jokowi sebagai Timsel KPU akan menimbulkan kecurigaan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta memang ingin maju sebagai presiden 3 periode.

“Ini, kan, sekan-akan Pak Jokowi sengaja menunjuk orang-orang Timsel agar merekrut orang-orang yang akan memilihnya menjadi presiden lagi,” tuturnya.

Dirinya juga meyakini bahwa isu amendemen dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode akan kembali mencuat.

Sebab, menurutnya keputusan yang diambil Jokowi sangat kontraproduktif dengan keinginan agar Indonesia lebih demokratis dengan pemilu yang lebih baik.

“Saya yakin rumor itu akan mencuat kembali dan sangat disayangkan. Saya menilai ini sangat kontra produktif dengan usaha untuk menjadi lebih demokratis lagi,” ujar Kunto.

Di sisi lain, Politikus PKS Mardani Ali Sera berharap agar Jokowi memilih orang-orang yang netral dan tidak memiliki latar belakang kedekatan dengan dirinya.

“Tanpa prejudice, jauh lebih baik dipilih figur yang netral dan punya background tidak terkait dengan pertarungan politik di masa yang dekat,” ujar Mardani.

Menurut Mardani, presiden seharusnya memilih orang yang tidak terindikasi memiliki kedekatan dengannya demi menjaga agar proses seleksi berjalan netral.

“Semua mesti menjadi marwah KPU. Memulai dengan proses seleksi yang baik. Hal tersebut dimulai dengan figur tim seleksi calon komisioner KPU yang bersih dari afiliasi politik,” tandas Mardani Ali Sera. [fajar]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved