CMBC Indonesia - Cara emosional Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memarahi petugas Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo mendapat beragam respons dari waganet. Bahkan, kata kunci "Bu Risma" menjadi trending di Twitter.
Salah satunya adalah Mas Thowo' di akun @herisutowo yang memandang, seharusnya Mensos Risma lebih bijak dalam melihat suatu permasalahan. Terlebih, yang dimarahin Risma adalah seorang petugas lapangan.
"Jadi kalau mau membandingkan data ya harus percaya dengan yang di daerah. Di Jakarta kan hanya tahu beres aja datanya dari daerah. Mohon lebih bijak lagi yaa," cuit Mas Thowo dikutip redaksi, Sabtu (2/9).
Sementara, akun bernama @Zerna2810 justru menyoroti soal kata "tak tembak kamu ya" yang dilontarkan Risma saat memarahi petugas PHK.
"Andai petugas (PKH) tersebut mati tertembak, pasti Bu Risma jadi tersangka," katanya.
Tidak semua merespon negatif, ada juga yang memuji cara Risma. Seperti dikatakan Bagus Timor di akun @Bagusmapan22, yang mengatakan video itu harus dilihat utuh untuk tahu kejadian sebenarnya.
"Biar enggak terkesan marah-marah terus, shot videonya dari awal rapat hingga akhir rapat, biar pada paham duduk masalahnya. Gimana enggak marah jika main coret data, bukankah kalau tidak ketahuan hari ini pas evaluasi akhir tahun bisa dituduh korupsi to," tulisnya.
Amarah Mensos Risma memuncak saat rapat bersama sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis (30/9). Hal itu terjadi saat dia mengetahui ada ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH). tepatnya, data Kemensos berbeda dengan data milik petugas PKH Gorontalo.
Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat menyebut tidak pernah mencoret data KPM PKH. Risma kemudian memarahi petugas PKH Gorontalo yang kebetulan ikut dalam rapat.
"Jadi bukan kita coret, ya. Kamu tak tembak kamu ya. Data-data itu yang sering jadi fitnah. Itu saya yang kena, tahu enggak," ujar Risma dalam rekaman video yang belakangan ramai di media sosial. (RMOL)
Loading...
loading...