Belasan ASN di Malang Reaktif COVID-19 usai Sang Wali Kota Terjangkit - Channel Media Berita Central Indonesia

Rabu, 02 Desember 2020

Belasan ASN di Malang Reaktif COVID-19 usai Sang Wali Kota Terjangkit

Belasan ASN di Malang Reaktif COVID-19 usai Sang Wali Kota Terjangkit

Belasan ASN di Malang Reaktif COVID-19 usai Sang Wali Kota Terjangkit

CMBC Indonesia - Pemerintah Kota Malang memutuskan menerapkan kebijakan bekerja di rumah alias work from home (WFH) secara bergantian khusus untuk aparatur sipil negara di Balai Kota sejak 30 November hingga 14 Desember 2020. Kebijakan itu diputuskan setelah 15 aparatur sipil negara reaktif dan terindikasi terjangkit COVID-19 setelah mereka dua kali di-rapid test.

Kemudian Wali Kota Malang Sutiaji juga mengumumkan bahwa dia positif COVID-19 berdasarkan hasil uji swab yang diketahui pada Senin malam, 30 November 2020. Selama sepekan terakhir, Sutiaji tidak muncul ke publik dan kegiatan kepala daerah lebih sering dihadiri Wakil Wali Kota Sofyan Edi Jarwoko.

Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nur Widianto, mengatakan, sejak awal pandemi COVID-19 hingga kini sudah ada 25 ASN yang dinyatakan positif COVID-19. Namun, ke-25 ASN itu sudah sembuh. Jumlah 25 itu di luar 15 ASN yang dinyatakan reaktif akhir-akhir ini.

"Di Pemkot Malang ada 7 ribu ASN. Total ASN yang pernah dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 25 orang. Ini kasus lama dan semua sudah sembuh. Mereka sudah bekerja seperti biasa. Ini belum termasuk 15 orang yang reaktif," kata Nur, kemarin. 

Ke-25 ASN yang pernah positif COVID-19 itu berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Sosial, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, hingga tenaga medis di Puskesmas yang tersebar di Kota Malang.

Langkah Pemerintah Kota Malang melakukan rapid test massal secara menyeluruh di semua OPD yang ada di Pemkot Malang. Jika ada indikasi positif COVID-19, langsung diarahkan melakukan uji swab.

"Setelah ini rapid test massal dan akan berjenjang, bila ada yang reaktif baru diarahkan ke PCR (uji swab). Fokus utama di Sekretaris Daerah dan sudah dilakukan. Sementara belum ada rencana PCR massal," ujarnya.[viva]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved