Muncul Sinar Aneh Setelah Gempa Malang Mengguncang Jatim - Channel Media Berita Central Indonesia

Minggu, 11 April 2021

Muncul Sinar Aneh Setelah Gempa Malang Mengguncang Jatim

Muncul Sinar Aneh Setelah Gempa Malang Mengguncang Jatim

Muncul Sinar Aneh Setelah Gempa Malang Mengguncang Jatim


CMBC Indonesia - Pascagempa Malang 6,1 M yang mengguncang sebagian besar wilayah Jatim, netizen merekam munculnya sinar aneh di langit. Apakah sinar aneh itu terkait dengan gempa Malang?

Beberapa netizen mem-posting munculnya sinar berwarna-warni di balik gumpalan awan setelah gempa Malang. Mereka mempertanyakan fenomena ini apakah adakah kaitannya dengan gempa Malang 6,1 M yang berpusat di selatan Kabupaten Malang.

Kepala Stasiun Geofisika Malang Ma'muri mengatakan pihaknya hanya menerima laporan munculnya sinar aneh itu dari wilayah Blitar. Namun, secara keilmuan, peristiwa gempa bumi tidak bisa dikaitkan dengan fenomena yang muncul di langit.

"Nggak nyambung ya, tidak ada kaitannya antara gempa yang baru terjadi dan sinar itu. Karena gempa disebabkan oleh aktivitas di dalam bumi. Sementara sinar itu terbentuk karena faktor cahaya matahari dengan awan yang berada di atas bumi atau di langit," papar Ma'muri saat dihubungi detikcom, Sabtu (10/4/2021).

Ma'muri mengakui ada laporan terjadi hujan sangat lebat di wilayah Kabupaten Blitar. Di antaranya di Kecamatan Selorejo yang berbatasan dengan wilayah Karangkates, Kabupaten Malang. Awan-awan tebal masih terbentuk di wilayah itu sehingga menutup sebagian sinar matahari yang sudah mulai bergeser ke arah barat. Karena gempa 6,1 M terjadi pada pukul 14.00.15 WIB.

"Sinar yang tampak itu cahaya matahari yang tertutup oleh awan tebal. Sehingga ada celah di awan yang meneruskan cahaya matahari. Bisa jadi seperti pelangi, karena faktor pembiasan matahari oleh titik-titik hujan," jelasnya.

Posisi awan dan matahari, lanjutnya, sangat jauh di atas sana. Sehingga akan terlihat berbeda antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Ma'muri menegaskan sinar itu bisa dikatakan pelangi. Karena tidak hanya sinar merah yang tampak, tapi juga jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.

"Karena awan yang terbentuk awan gelap. Mungkin ada hujan kecil di sekitar situ atau embun sehingga terbentuklah pelangi. Karena pelangi terbentuk oleh pembiasan cahaya matahari oleh titik-titik hujan," pungkas Ma'muri. (*)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved