Kasus Covid-19 Tembus 50 Ribu, Achmad Baidowi: Saya Rasa Lebih Dari Itu Karena Banyak Warga Yang Menolak "Di-Covid-kan" - Channel Media Berita Central Indonesia

Jumat, 16 Juli 2021

Kasus Covid-19 Tembus 50 Ribu, Achmad Baidowi: Saya Rasa Lebih Dari Itu Karena Banyak Warga Yang Menolak "Di-Covid-kan"

Kasus Covid-19 Tembus 50 Ribu, Achmad Baidowi: Saya Rasa Lebih Dari Itu Karena Banyak Warga Yang Menolak "Di-Covid-kan"

Kasus Covid-19 Tembus 50 Ribu, Achmad Baidowi: Saya Rasa Lebih Dari Itu Karena Banyak Warga Yang Menolak "Di-Covid-kan"


CMBC Indonesia - Kasus positif Covid-19 di Indonesia yang setiap harinya meningkat cukup tajam dibandingkan tahun lalu disebabkan varian baru Covid-19, yakni varian Delta.

Sekretaris Jendral PPP, Achmad Baidowi memiliki pendapat lain. Menurutnya, angka positif kasus Covid-19 yang sudah melebihi 50 ribu setiap harinya dikarenakan banyaknya warga atau masyarakat yang menolak untuk dilakukan tes PCR, terutama di wilayah pedesaan.

"(Kasus positif yang sebanyak) 54 ribu (data Rabu 14 Juli kemarin) itu kan ketemu berdasarkan hasil tes. Yang tidak dites banyak itu," ujar Achmad Baidowi diskusi series Tanya Jawab Cak Ulung bertemakan 'Sesuap Nasi di Tengah PPKM Darurat' yang disiarkan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/7).

Sosok yang kerap disapa Awiek ini memaparkan contoh konkret yang terjadi di kampung halamannya di Jawa Timur. Di mana, ada warga setempat yang meninggal dalam kondisi belum di tes Covid-19 namun memiliki gejala tertular.

"Mohon maaf ya, setiap hari di dapil saya setiap hari lima orang meninggal dengan gejala yang menyerupai Covid-19," ungkapnya.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menambahkan banyak warga desa yang tidak berani untuk melakuakn tes lantaran takut mengetahui bahwa dirinya terpapar Covid-19.

Di samping itu, Awiek juga memaparkan, persoalan mendasar masyarakat di wilayahnya enggak di tes Covid-19 adalah karena tidak berani masuk rumah sakit.

"Takut 'di-Covid-kan'. Meskipun sebenarnya dia sudah terpapar Covid-19. Gejalanya misalkan pilek sesak nafas, tidak bisa mencium bau, perasa, itu kan sudah ciri-ciri lah. Tetapi yang begitu tidak pernah dites, tidak pernah positif, jadi tidak termuat di data," ungkapnya.

Terkait lonjakan kasus positif yang terus tinggi, Sekertaris Fraksi PPP DPR RI ini menilai hal tersebut disebabkan tes swab yang dilakukan pemerintah lebih masif. Jika itu terus dilakukan menurutnya, maka semakin banyak jumlah yang terpapar Covid-19.

"Kalau tes swab PCR lebih masif lagi, maka makin banyak lagi, akan makin banyak yang positif,” tandasnya.

Berdasarkan data Satuan tugas Penanganan Covid-19 per Kamis ini (15/7), kasus positif meningkat hingga 56.757 orang, dan totalnya sudah mencapai 2.726.803 orang.

Untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia, hari ini masih bertambah cukup tinggi yaitu sebanyak 982 orang. Jika ditotal, kasus Covid-19 yang meninggal sudah tembus 70.192.

Sementara yang sembuh hari ini bertambah 19.049 orang.  Dari segi total, kasus sembuh Covid-19 di Indonesia sudah sebanyak 2.176.412 orang(RMOL)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved