CMBC Indonesia -Baliho bergambar wajah anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terlihat mejeng di beberapa sudut jalan. Baliho ini bergambar wajah para anggota dewan yang dikelompokkan per komisi.
Pantauan detikcom, ada tiga titik pemasangan baliho di daerah Babarsari, pertigaan Rejowinangun atau PLN, dan di Jalan Mataram atau jalan menuju Malioboro. Tiap titik dipasang satu baliho per komisi.
Misalnya saja di Babarsari ada baliho untuk Komisi A DPRD DIY, kemudian baliho anggota Komisi B DPRD DIY ada di Rejowingun atau dekat PLN, sedangkan Komisi C DPRD DIY dipasang di Jalan Mataram. Belum diketahui keberadaan baliho Komisi D DPRD DIY.
Pada baliho itu tertulis Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian atas lengkap dengan logo DPRD DIY. Kemudian di bawah tulisan tersebut tampak wajah pimpinan DPRD DIY, dan di bawahnya ada kumpulan foto para anggota komisi.
Pada baliho DPRD DIY itu juga dilengkapi dengan keterangan nama pimpinan maupun anggota komisi. Ada pula akun media sosial DPRD DIY yang dicantumkan di bagian bawah baliho.
Keberadaan baliho anggota dewan ini pun jadi sorotan aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba. Kamba menyebut baliho dengan wajah para wakil rakyat DIY itu tidak sensitif karena dipasang di masa pandemi COVID-19.
"Saat ini dalam pemulihan ekonomi. Seharusnya, baliho-baliho itu diisi dengan hal-hal positif agar masyarakat bangkit. Bukan malah pengenalan," kata Kamba dalam siaran persnya, Sabtu (27/11/2021).
Kamba mengatakan perkenalan profil anggota DPRD DIY itu dengan menggunakan baliho justru malah menambah sampah visual selain mengganggu estetika.
"Karena sudah cukup banyak baliho-baliho tokoh politik nasional yang nampang juga dibeberapa sudut di Yogyakarta belakangan ini, di tengah pandemi COVID-19," kata Kamba.
Dia pun memberikan saran untuk menghabiskan anggaran ketimbang pemasangan baliho. Salah satunya untuk membantu penanganan dampak pandemi virus Corona.
"Toh tidak harus menggunakan baliho untuk mengenalkan para anggota dewan itu tetapi sekarang eranya media sosial. Kalau pun jika ada anggota basisnya adalah di pedesaan ataupun kaum lansia kan ada forum reses ketemu langsung dengan para konstituennya atau anggota dewan rajin srawung dengan masyarakat sekitar," terang dia.
"Jangan mendadak srawung (bergaul) dengan masyarakat sekitar saat mau Pileg saja tetapi tetap konsisten dalam kondisi apapun," tegas Kamba.
JCW menduga pengenalan para anggota dewan dengan media baliho seperti itu hanya akan lebih banyak dilihat para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dibanding masyarakat Yogayakarta khususnya para konstituennya.
"Seperti safari baliho," kata dia.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengaku tak tahu menahu soal pemasangan baliho bergambar anggota dewan itu.
"Kami akan meminta bagian Sekwan (Sekretariat Dewan) untuk klarifikasi tentang program ini karena kami justru tidak tahu," kata Huda.
Sementara itu, Sekretaris DPRD DIY Haryanta mengatakan, pemasangan baliho itu bagian dari kegiatan publikasi yang di Sekretariat DPRD DIY. Namun saat ditanya soal anggaran pemasangan baliho tersebut, Haryanta memilih bungkam.
"Di Setwan ada kegiatan publikasi kami pergunakan untuk pasang baliho harapan kami supaya masyarakat tahu wakil rakyat DPRD DIY," kata Haryanta saat dihubungi terpisah.(detik)
Loading...
loading...