Zulhas awalnya menyinggung perihal partai-partai yang menurutnya mulai bersiap menghadapi Pemilu 2024. Ia menyebut NasDem yang mulai membentuk koalisi baru.
"(Pemilu) 2024 akan lebih berat dari 2019. Partai masing-masing sudah mulai menata diri. Kan bisa tergambar dengan apa yang terjadi. Gerindra sudah merapat dengan PDIP kemarin," kata Zulhas dalam sambutannya menutup Kongres PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).
Sudah mulai bergerak, NasDem akan mencoba membentuk satu koalisi baru. Kelihatannya belum waktu atau kecepatan atau karena marah, sekarang agak reda dulu sementara," imbuhnya.
Barulah kemudian Zulhas menyinggung mengenai oposisi. Ia menilai PAN akan dirugikan apabila ikut menjadi oposisi seperti PKS.
"Kalau oposisi itu sudah diambil tagline-nya oleh PKS. Kalau kita ikut masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh itu temen kita partai itu akan sangat merugikan kita," sebutnya.
"Oleh karena itu, kita mesti menentukan positioning kita kemudian. Dengan siapa kita mesti berteman. Paling tidak kita tidak bermusuhan dengan banyak orang," sambung dia.
Namun Zulhas tidak menegaskan bahwa PAN akan masuk koalisi pemerintah. Mengenai hal itu, Zulhas menyebut akan memutuskannya dalam rakernas.
"Kalau kita bergerak ke kanan, pilpres dan pilkada kemarin ini harus kita kanan tengah kita saudara-saudara. Banyak hal yang harus kita lakukan. Tapi kalau saya sampaikan di sini forumnya tidak tepat. Nantilah mungkin rakernas nanti kita sampaikan di sana," terang Zulhas.
Sebelumnya, Amien Rais mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tenang. Menurut Amien, PAN tak akan tergoda melakukan huru-hara untuk melengserkan pemerintahannya.
"Yang ketiga, yang menang harus merangkul semua. Yang keempat, supaya Pak Jokowi tenang, PAN tidak akan pernah tergoda untuk melakukan huru-hara sampai-sampai Pak Jokowi tidak selesai sampai 2024," kata Amien setelah menghadiri Rakerwil III DPW PAN Jatim. di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (12/1).(dtk)
Loading...
loading...
