Sebut Anies Saingan Jokowi, The Economist: Presiden Punya Rival Baru - Channel Media Berita Central Indonesia

Minggu, 07 Juni 2020

Sebut Anies Saingan Jokowi, The Economist: Presiden Punya Rival Baru

Sebut Anies Saingan Jokowi, The Economist: Presiden Punya Rival Baru

Sebut Anies Saingan Jokowi, <i>The Economist:</i> Presiden Punya Rival Baru

CMBC Indonesia - Media internasional yang berbasis di London, Inggris, The Economist menyebut Gubernur Anies Baswedan adalah rival baru bagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dalam artikel berjudul "Indonesia’s president has a new rival" yang terbit di economist.com, Sabtu (6/6/2020), surat kabar itu berpendapat Anies memanfaatkan pandemi virus corona Covid-19 untuk keuntungannya.

The Economist menjelaskan persaingan Jokowi dan Anies mulai muncul ketika sang gubernur selama berminggu-minggu sejak 2 Maret mendesak pemerintah pusat untuk bertindak menanggapi Covid-19.

Namun pemerintah Indonesia awalnya ragu-ragu ketika virus itu menyebar. Akhirnya, pada tanggal 31 Maret, presiden mengumumkan keadaan darurat nasional.

Penguncian wilayah atau dikenal PSBB pun harus melalui izin dari Kementerian Kesehatan atau pemerintah pusat.

Bagi Anies, "Ini seperti kami mengusulkan proyek yang membutuhkan studi kelayakan. Tidak bisakah kementerian (kesehatan) melihat bahwa kita menghadapi peningkatan jumlah kematian? Apakah itu tidak cukup?"

Menurut The Economist, itu satu tamparan awal dari Anies kepada Presiden.

Jokowi menyatakan bahwa gubernur tidak memiliki wewenang untuk melakukan penguncian wilayah. Tapi, keesokan harinya Jokowi mengumumkan prosedur PSBB untuk membatasi pergerakan orang.

Surat kabar asal Inggris itu menilai Anies telah mengambil peran Prabowo Subianto yang sebelumnya menjadi rival Jokowi. Sejak Prabowo masuk dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan, otomatis satu saingan Jokowi tidak ada.

Riwayat hubungan Anies dan Jokowi dalam pemerintahan juga tidak terjalin dengan cukup apik.

Tahun 2014, Jokowi pertama kali menjabat Presiden, ia memilih Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi ambisi politis yang belakangan ini melemahkan hubungan, kata seorang mantan penasihat Jokowi. Presiden mencampakkan Anies dua tahun kemudian dalam perombakan kabinet.

Anies lalu mencalonkan diri dan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Ia menang dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang disebut The Economist sebagai anak didik Jokowi.

Awal menjabat sebagai Gubernur, sekitar bulan Januari Anies pontang-panting dikritik karena dinilai tak becus menangani banjir.

Anies mencoba untuk menangkis kritik tentang penanganan bencana banjir dengan menyindir tanggapan pemerintah pusat.

"Ketika COVID-19 tiba, Anies mengubah kekuatan penuh kemarahannya terhadap presiden," disadur dari The Economist.

Sementara itu Edward Aspinall dari Universitas Nasional Australia berpendapat, Anies mungkin telah menghitung bahwa pandemi memberikan kesempatan yang baik untuk memamerkan kualitas yang menurut Jokowi kurang, seperti ketegasan dan empati.

"Dia (Anies) juga dirasa peduli tentang citranya sebagai orang kebijakan publik yang berpikir serius tentang masalah-masalah besar", tambah Aspinall. (*)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved