Eks Menhan Ryamizard Prihatin Kondisi Milenial: Perlu Diikat Agama-Budi Pekerti - Channel Media Berita Central Indonesia

Minggu, 04 Oktober 2020

Eks Menhan Ryamizard Prihatin Kondisi Milenial: Perlu Diikat Agama-Budi Pekerti

Eks Menhan Ryamizard Prihatin Kondisi Milenial: Perlu Diikat Agama-Budi Pekerti

Eks Menhan Ryamizard Prihatin Kondisi Milenial: Perlu Diikat Agama-Budi Pekerti


CMBC Indonesia - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berbicara soal kondisi anak muda Indonesia saat ini yang dinilai masih ketinggalan zaman. Menurutnya, anak-anak milenial kini juga memiliki moral yang kurang baik. 

"Jadi kalau saya sih, kita prihatin sekali dengan keadaan bangsa ini, terutama anak-muda ini. Karena saya lihat satu kita terlalu bicara milenial kita lupa yang lain," kata Ryamizard dalam diskusi Rekat bertajuk 'Doa dan Harapan Untuk Negeri', Sabtu (3/10). 

"Milenial itu kan penting, Kita harus tahu, kalau tidak tahu milenial segala macam IT itu kita ketinggalan zaman," lanjutnya. 

Ryamizard melihat sejumlah anak-anak muda terkesan tidak menghormati orang yang lebih tua. Tindakan itu ditunjukkan dengan tindakan kriminal, seperti kekerasan bahkan pembunuhan. 

"Anak-anak saya lihat di majalah atau TV, seorang anak ketahuan merampok bapaknya dibunuh, ibunya dibunuh, adik-adiknya dibunuh. Itu dulu enggak ada itu. Saya lihat kemarin itu ada ibu dengan orang tua dibakar. Ini dibunuh, enggak ada hormat sekali," ujarnya. 

Ia menilai tindakan kriminal seperti ini jangan sampai dibiarkan terjadi lagi. Apalagi, orang tua sudah semestinya dihormati dan dihargai. 

"Ini situasi yang terjadi saat ini, itu terjadi kita lihat di media-media. Yang tidak keliatan segala macam banyak lagi, makanya harus kita cegah, enggak boleh terjadi ini. Kalau sudah begitu ya, Tuhan akan marah. Orang pertama yang harus kita hormati ibu, ibu-ibu baru, ayah dan lain-lain. Nah ini, boro-boro dibunuh," tuturnya. 

Untuk itu, ia menegaskan pemahaman agama dan budi pekerti perlu ditanamkan lebih jauh dan dalam. Sehingga, anak-anak muda dididik untuk lebih menghormati kelompok yang lebih tua di tengah masyarakat. 

"Harus ada yang mengikat. Ikatan siapa, satu agama, dua budi pekerti. Jadi milenial diikat dengan agama dan budi pekerti. Sejak kelas SD. Insyaallah milenial akan lurus dan baik bagi negara bangsa ini. Baik juga untuk Allah SWT," ucapnya. (*)




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved