Epidemiolog: Gas Air Mata saat Demo Perburuk Penularan Covid-19 - Channel Media Berita Central Indonesia

Sabtu, 10 Oktober 2020

Epidemiolog: Gas Air Mata saat Demo Perburuk Penularan Covid-19

Epidemiolog: Gas Air Mata saat Demo Perburuk Penularan Covid-19

Epidemiolog: Gas Air Mata saat Demo Perburuk Penularan Covid-19

CMBC Indonesia -Salah satu cara polisi membubarkan kerusuhan demonstran penolak UU Cipta Kerja adalah dengan menembakkan gas air mata. Epidemiolog mengatakan gas air mata bisa memperburuk penularan Covid-19.

"Gas air mata dan semprotan merica aparat akan membuat pendemo 'menangis', menyebabkan hidung dan mulut mengeluarkan lendir, semuanya memperburuk penyebaran virus," kata epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, kepada detikcom, Jumat (9/10/2020).



Alumni Universitas Padjadjaran ini menjelaskan virus Corona menyebar melalui droplet, termasuk percikan ludah ketika batuk dan bersin, hingga aerosol dalam kondisi tertentu. Semprotan gas air mata memicu droplet itu keluar.

"Kalaupun pakai masker, maka dia tidak akan kuat pakai masker. Akibatnya, masker tidak dipakai lagi," kata Dicky.

Demonstran datang ke lokasi demo secara bersama-sama, naik bus, truk, atau KRL. Demonstran selalu berada dalam situasi yang padat. Jaga jarak tak mungkin diterapkan. Dia juga melihat pengumpulan demonstran yang ditangkap oleh oleh aparat keamanan.

"Penularan via droplet dan aerosol potensial terjadi. Itu terjadi benar di Melbourne saat demo Black Lives Matter, dan akhirnya menjadi klaster tersendiri. Melbourne harus lockdown tak berapa lama setelah itu," ujarnya.



Mobilitas massa yang besar diprediksi mempercepat penyebaran Covid-19. Tanpa demonstrasi besar seperti ini saja, Dicky menilai pemerintah RI sudah kewalahan mengatasi Covid-19, apalagi ditambah demonstrasi rusuh seperti ini. Dia memprediksi akan ada lonjakan dalam waktu dekat.

"Dua atau tiga minggu ke depan, karena itu adalah masa inkubassi virus Corona. Yang harus dilakukan pemerintah adalah memastikan kesiapan fasilitas kesehatan di setiap wilayah, terutama ICU dan perlengkapan kesehatannya," kata dia.



Pemerintah perlu meningkatkan pelacakan dan pengetesan (testing dan tracing) Covid-19 dari para pendemo itu. Tak boleh ketinggalan juga, aparat keamanan yang turut mengendalikan situasi juga perlu dites Covid-19.

"Petugas keamanan yang ikut mengamankan perlu juga dites," kata Dicky(RMOL).




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 cmbcindonesia.com | All Right Reserved